PRO-KONTRA BIAYA PENGECATAN ULANG PESAWAT KEPRESIDENAN

“Biaya cat ulang Pesawat setara B737-800 berkisar antara USD100 ribu sampai dengan 150 ribu Sekitar Rp. 1,4 M sampai dengan Rp.2,1 M” Alvin Lie

JAKARTA, OKUTIMUR.CO – Dunia maya kembali heboh dengan munculnya tampang terbaru pesawat Kepresidenan Republik Indonesia 1 atau pesawat BBJ2 yang kini berkelir Warna Merah Putih Jelang HUT Kemerdekaan RI. Menuai pro-kontra di tengah pandemi yang sedang melanda bangsa.

“Biaya cat ulang Pesawat setara B737-800 berkisar antara USD100 ribu sampai dengan 150 ribu Sekitar Rp. 1,4 M sampai dengan Rp.2,1 M”beber Alvin Lie akun media sosialnya.

Alvin Lie Ling Piao, M.Sc. atau sering disingkat menjadi Alvin Lie adalah anggota PAN di DPR-RI pada periode 1999-2004 dan 2004-2009. Dan sekarang berkedudukan sebagai anggota di Ombudsman RI dan juga pengamat penerbangan.

Alvin Lie

Sementara kritik juga datang dari Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman dari Fraksi PKB “Harusnya anggaran pengecatan ulang pesawat kepresidenan kalau dibelikan beras dan dibagi ke masyarakat di tengah situasi sulit sekarang ini, tentu lebih bermanfaat,” kritiknya.

Protes juga dilayangkan dari Ketua Bappilu Partai Demokrat”Pesawat Kepresidenan berwarna merah. Entah maksudnya apa, bisa warna bendera bisa juga corona. Dulu biru. Desain dan warna karya seorang Mayor desainer di TNI AU. Dominasi biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang,” Tulis Andi Arief di akun media sosialnya.

Diketahui Indonesia hanya mempunyai 6 (Enam) Pesawat Garuda. Dari total 142 Pesawat, 136 merupakan Pesawat sewa.

OKUTIMUR

PT. MEDIA BHAKTI TRI PUTRA