Site icon

Perintah Presiden Jokowi Atas Tragedi Stadion Kanjuruhan

OKUTIMUR.CO, Jakarta – Pertandingan sepakbola Liga utama Indonesia mempertemukan Arema FC persus Persebaya di stadion Stadion Kanjuruhan, Malang Jawa timur terjadi kerusuhan yang mengakibatkan 129 jiwa meninggal dunia termasuk dua personil kepolisian, Sabtu malam, 1 Oktober 2022 .

Kejadian tersebut mulai terlihat setelah babak pertama usai dan terjadi keributan di tribun 12-13, babak kedua semakin Pasan setelah kesebelasan Persebaya berhasil mencetak gol ke-3 sampai peluit panjang ditiupkan Wasit, Arema tidak bisa menambah golnya.

Bermula dari beberapa oknum suporter yang masuk kelapangan sepakbola, namun semakin banyak yang masuk dari berbagai sisi sehingga kondisi kericuhan di stadion tidak bisa dielakkan dan semakin tidak terkendali.

Pihak aparat dan keamanan telah berupaya mengusir para suporter, karena semakin banyaknya suporter meringsek masuk ke lapangan bahkan menyerang aparat kepolisian, kondisi semakin tidak kondusif.

Kemudian aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, Suporter yang panik berhamburan mencari pintu keluar stadion yang saling berdesakan.

Sekitar pukul 23:30 Wib terjadi insiden pelemparan batu ke arah mobil dan pengeroyokan terhadap aparat.

Kondisi di luar stadion mencekam, karena banyak suporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita, ” Tulis Akun @RezqiWahyu_05 yang menceritakan kronologi kejadian saat dia pulang selamat sampai di rumah usai menonton langsung pertandingan antara Persebaya VS Arema FC, (2/10) Pukul 02:25 Wib

Korban dari Kepolisian dinyatakan dua orang tewas yaitu Bripka Andik Purwanto yang merupakan personel Polres Tulungagung Polda Jatim dan Briptu Yoyok Pujiono anggota Polres Trenggalek Polda Jatim.

Dua anggota Kepolisian yang tewas akibat tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur

Presiden republik Indonesia Jokowi yang mengetahui kejadian tersebut mengatakan, dukacita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

“Saya mengintruksikan kepada Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang dirawat di rumah sakit, untuk mendapatkan pelayanan terbaik,” Presiden Jokowi, Minggu (02/10).

Presiden juga perintahkan kepada Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi pelaksanaan pertandingan, prosedur pengamanan penyelenggaraan sepakbola.

“Khusus Kapolri, segera lakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini, Sedangkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan,” tegasnya.

Presiden sangat menyesalkan tragedi berdarah yang merenggut nyawa di tanah air dalam olahraga hiburan Sepakbola. “Jangan sampai terulang lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang, Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama,” Pesannya.

Sedangkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Tim investigasi Tragedi Kanjuruhan akan datang dari Mabes Polri terdiri dari tim Bareskrim, Propam, Inafis, Puslabfor dan lain-lain. [R10]

Exit mobile version