Twibbon Milad Muhammadiyah ke-112

“Tapi nabi kembali lagi ke bumi. Itu merupakan simbolik dari hadir di muka bumi untuk menjadi rahmat bagi semesta alam dengan segala suka dan duka. Nabi berjuang sejak di Makkah lalu kemudian ke Madinah lalu dalam waktu 22 lebih atau 23 tahun mampu mengubah masyarakat jahiliyah menjadi Al Madinah Al Munawarah,” terang Haedar dalam Kuliah Umum STKIP Muhammadiyah Kuningan, Jumat (16/7).

Perjuangan Nabi membentuk masyarakat yang cerah dan berperadaban dalam konteks itulah yang kemudian diingatkan Haedar sebagai misi didirikannya Muhammadiyah oleh Kiai Ahmad Dahlan.

“Maka ketika Kiai Dahlan menisbatkan gerakannya pada Nabi Muhammad ya sesuatu yang memang sangat cerdas tetapi secara teologis memang melekat secara ideologis mengikuti Nabi Muhammad yang artinya ingin membangun peradaban Al Madinah Al Munawarah di negeri tercinta,” kata Haedar.

Haedar lalu menerangkan bahwa dimensi khalifatu fil ardh itu tidak bisa digapai oleh Islam jika umatnya enggan untuk beramal. Warga Muhammadiyah oleh Haedar dipesankan untuk terus menjaga nilai amal itu.

“Maka kita disuruh untuk berbuat kebaikan dan jangan sekali-kali merusak. Dalam konteks itu maka mau tidak mau Islam itu harus harus dalam realitas kehidupan nyata, maka nabi Agung Muhammad juga mewujudkan Islam yang seperti itu,” jelasnya.

“Itulah cermin dari Madinah yang rahmatan lil alamin maka setelah itu Islam singkatnya menjadi peradaban dunia yang meluas ke seluruh antero bumi termasuk ke negeri kita,” kata Haedar. (R10/rls)