Site icon

INDONESIA BAWA MEDALI EMAS CABANG BADMINTON GANDA PUTRI

Air Mata Sejarah Greysia dan Apriyani Terukir di Olimpiade Tokyo 2020

Tokyo, OKUTIMUR.CO – Pasangan ganda putri Greysia dan Apriyani bawa pulang emas olimpiade. Sejarah baru saja diciptakan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 tahun 2021 sebagai ganda putri bulutangkis Indonesia yang meraih emas olimpiade. Emas ini juga menjadi kado terindah kemerdekaan Indonesia ke-76.

Greysia/Apriyani berhasil menaklukkan lawannya ganda putri Cina, Chen Qingchen dan Jia Yifan di partai final dengan poin kemenangan 21 – 19, 21 – 15.

Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengukir sejarah di Olimpiade 2020 Tokyo. Mereka tampil sebagai ganda putri Indonesia pertama yang sukses merebut medali emas di Olimpiade. Tak cuma itu, torehan tersebut sekaligus menjaga tradisi medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis.Senin, 02 Agustus 2021.

Kejutan dipersembahkan Greysia/Apriyani. Setelah tampil menjadi ganda putri Indonesia pertama yang mengamankan tiket semifinal Olimpiade pada 29 Juli, Greysia dan Apriyani melaju ke final. Perjalan kian sempurna karena Greysia/Apriyani menabiskan diri sebagai perengkuh medali emas di Olimpiade usai menggusur unggulan dua asal China Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan 21-19 21-15 pada Senin (02/08) siang waktu setempat.

Airmata juara pasangan tim Greysia dan Apriani mengalir ketika lagu Indonesia dan Bendera Merah Putih dikibarkan. Greysia mengaku masih tidak menyangka bisa tampil menjadi juara Olimpiade. Terlebih, challange yang diajukan Chen/Jia pada poin penentuan game kedua sempat membuat dirinya sempat tidak percaya diri

“Saya tidak percaya ketika shuttlecock out dan menjadi poin bagi kami di akhir game kedua. Jujurnya saya masih tak meyangka menjadi juara Olimpiade. Kami hanya mencoba menang poin demi poin. Kami memang ingin membuat sejarah bagi bulu tangkis, sejarah untuk indonesia,” Ujar Greysia berkaca-kaca usai memenangi pertandingan.

Musashino Forest Plaza menjadi saksi kedigdayaan Greysia dan Apriyani. Dalam laga berdurasi 57 menit itu, Greysia dan Apriyani tampil percaya diri sejak memasuki lapangan utama. Tak mau membuang waktu, Pasangan ini langsung mengambil interval game pertama. 

Saat kedudukan 19-15, Chen dan Jia sempat mengejar empat poin beruntun menjadi 19-18. Beruntung, Greysia dan Apriyani bisa kembali fokus dan menutup game kedua dengan skor 21-19. 

Pada game kedua, Greysia dan Apriyani tidak menyurutkan permainan. Meski bermain reli panjang, mereka tetap bisa mengontrol permainan lawan. Greysia dan Apriyani pun berhasil membuat lawan frustrasi dan menutup kemenangan dengan skor 21-15 pada game kedua.

“Rasanya bercampur aduk. Mungkin orang tak percaya kami, tapi kami percaya kami. Tuhan percaya kami. Korea dan China lawan yang kuat. Kami hanya mau memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” kata Greysia.

“Medali emas ini bukan hanya impian Kak Greysia, tetapi juga saya. Medali emas ini untuk almarhum orang tua saya dan kakakku,” tambah Apriyani.

Greysia dipasangkan dengan Apriyani pada 2017. Greysia pun bahkan sudah berniat menggantung raket. Namun,  rencana itu akhirnya ditunda karena pelatih Eng Hian memintanya untuk mendampingi junior, yang kebetulan saat itu Apriyani datang ke Pelatnas PBSI Cipayung.

“Saya berpasangan dengan Greysia empat tahun lalu. Perjalanan panjang, di mana saya belajar untuk mendewasakan diri. Hari ini kami mendapatkan semua, berkat dari Allah dan doa keluarga serta masyarakat Indonesia. Kami sangat senang dan Bahagia,” kata Apriyani.

“Penampilan Greysia/Apriyani membuat bangga kami semua, bahkan seluruh masyarakat Indonesia. Mereka berhasil membuat sejarah di Olimpiade Tokyo,  Greysia dan Apriyani menjadi penyumbang emas sekaligus ganda putri pertama yang mampu meraih medali di Olimpiadę,” kata Rosan.

Keping emas Greysia dan Apriyani sekaligus mendongkrak peringkat Indonesia di klasemen medali. Hingga 16.45 JST, Indonesia menempati ranking 34 dengan perolehan 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Medali Indonesia masih bisa bertambah karena masih ada atlet Merah Putih yang akan bertanding, yaitu Anthony Sinisuka Ginting di perebutan medali perunggu serta lifter Nurul Akmal yang akan turun di kelas +87kg putri.(nocindonesia/amr/r10)

Exit mobile version