Site icon

Lanosin: Merdeka Belajar Tidak Boleh Ke Blablasan dan Bar-Bar

Lanosin hadiri Talkshow bertema "Potensi Media Digital dalam Menyukseskan Kurikulum Merdeka Belajar di OKU Timur, 14 Mei 2022

OKUTIMURCO, Martapura – Bupati Lanosin hadiri Talkshow bertema “Potensi Media Digital dalam Menyukseskan Kurikulum Merdeka Belajar di OKU Timur,”. Dalam kegiatan tersebut Bupati H Lanosin ST mengatakan merdeka pendidikan dalam arti tidak boleh ke blablasan dan bar-bar.

Dalam sambutannya Bupati OKU Timur H. Lanosin, S.T menyampaikan, Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang didefinisikan tentang kemerdekaan merdeka artinya kita terbebas dari belenggu-belenggu seperti yang sering ditekankan.

“Merdeka ini tidak boleh juga merdeka yang kebablasan atau bisa disebut Bar-bar,” Ucapnya, Sabtu 14 Mei 2020 pukul 09:00 pagi di Gedung Hotel Parai Tani.

Menurutnya, Merdeka belajar itu berarti anak boleh menentukan sesuai apa yang diinginkannya apa yang diinginkannya dan sesuai kompetensinya.

“Secara teknis sehingga kemerdekaan tadi benar-benar terarah dan searah dengan benar sehingga nantinya secara kriteria dapat terpenuhi apa yang diinginkan tentang merdeka belajar,” jelasnya.

Lebih lanjut Bupati menjelaskan, Guru dan murid yang ada ini agak sedikit berbeda artinya pola pikirnya lebih cepat. Diharapkan dalam seminar ini dapat mengikuti secara serius agar supaya kemampuan dan wawasan guru tidak dilampaui oleh murid kita demi menuju OKU Timur maju dan lebih mulia.

“Tuntutan 9 tahun belajar itu harus terpenuhi, Tempat pendidikan jumlah penduduk jumlah guru itu lebih baik daripada kabupaten lain, IPM (indeks pembangunan manusia) kabupaten kita di peringkat kedua secara Kabupaten jadi ke depannya Saya ingin bagaimana IPM kita ini dapat menjadi nomor 1 di Sumatera Selatan,”

Peserta seminar

Sementara, Dari kementerian pendidikan Dr. Hardi Yaswardi, M.S.i direktur GTK Dikmen Diksus RI menambahkan, Bapak ibu guru hebat kepala sekolah hebat dan pengawas hebat.

Dr. Hardi Yaswardi, M.S.i direktur GTK Dikmen Diksus RI

“Kementerian tidak sendirian membangun kolaborasi bersama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten kota, dunia usaha dan dunia industri termasuk persuratkabaran sebagai mitra dalam rangka menyampaikan informasi-informasi, konten-konten yang perlu dipahami oleh guru dan pengawas,” katanya.

Untuk memberikan layanan yang optimal, jadi guru, kepala sekolah dan masyarakat secara umum bahwa anak adalah aset bangsa ke depan.

Video Wawancara Bupati Hari Merdeka Belajar

Jadi menurutnya, Potensi anak perlu dipahami oleh guru selama kita melakukan pendekatan klasikal.

“Saya minta kepada kepala sekolah pengawas salah satu yang dilakukan sebelum melakukan perencanaan pembelajaran assessment diagnostik, yaitu kenali dulu siapa anak kita ada berapa anak yang memiliki potensi dan rendah, itu harus dipahami oleh guru sebagai awal merencanakan pembelajaran kurikulum,” pesannya. [CrewBKM]

Exit mobile version